by Wenda Hari
Lord Navare...
Mimpi-mimpiku terbanting disini
Sekali lagi
maut berkisaran diwajah-wajah kalah
Kemiskinan, O..kegelapan
Anggur, bunga-bunga, perempuan, wahai
menjelajah keruang mabuk ini
Mengalirlah bersamaku disungai-sungai hitam ...
Berdekapan kita.. dan Mabuklah !
Jatinangor. 1995
di Gunung Manglayang
sejarahnya puisi ini:
tuh U-Camp (tau kan elo), kemping bareng goe terus pas masuk kesebuah
desa di Jatinangor, kita semua cengo ama perikehidupan tuh desa yang
serba sederhana..saking miskinnya......ada upacara kematian yang
anehnya disana gak ada yang sedih atau duka karena pemandangan seperti
ini udah jadi kejadian sehari-hari.....sehingga mereka beranggapan
jika mereka menuruti kesedihan mereka ...mereka akan jauh sangat
miskin dan hina...lalu ..bagaimana mereka akan hidup?.....nah bocah
kecil Kay yang ditinggal kedua orang yang dikasihinnya jadi inspirasi
goe ama U-Camp buat bikin ni puisi.
April 23, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment