March 31, 2006

where the sun is...

pine tree sticks running out to dry
like an old weak hand, try to grasping falling leaves
left a period of happiness, joy of meaning
where the sun is never ending blessing

northwest cold breeze

a northwest cold breeze blows leaves
taking care of it from swift landing
a mother claps lightly her child back
letting her falling asleep until comes white clouds

a northwest cold breeze blows to south
could it mail these messages?
wounds are waiting
as soon as it arrives from northwest
i feel flame will be so far

March 28, 2006

Kisah Ojek Payung

dalam terang
dia adalah anak matahari
bermain; bercanda;
berlarian; menangis; tertawa

derai tawa tetap menggema
walau langit gelap
kelabu kemudian menangis

diantara kecipak air dalam tangis tawa
debu-debu basah
berteriak menjajakan payungnya

demi rupiah
senyum kanak-kanak milik mereka
tersapu rerintikan
yang terbayang
berlembar rupiah di saku
dan belaian ibu menanti pulang

dia berlari kembali
ketika matahari menampakkan diri
menjadikan mereka anak-anak matahari

Halte UI
141297
4.30

Suatu senja di Stasiun

mengamati besi yang berderak
sungguh asyik, kawan
besi adalah naga tidur
presidenpun tak bisa menghentikan

disisi stasiun, lalu lalang manusia
bagai semut mencari sarang
terbaca rupa gelisah;
resah;
tertawa;
kosong
:)

mobil-mobil tiup asap
yang menghitam
ditambah hutanku yang memerah
hingga buat pejabat memerah
negeri jiran juga ikut-ikutan merah

ahhh.........
Jakarta,...
seribu mimpi dalam seribu malam
dan seribu siang
disini siang seperti malam

lalu lalang manusia menapak jalan
menyongsong tergelincirnya siang
memungut makan di pelataran mal dan diskotik

malam bertambah suram
manusia sudah lelap
tapi masih ada yang berkeringat
di dingin malam

aku kembali disini
terbawa derak roda
dan lengkingan pluit
stasiun.....


labkom, 241197

perjalanan

perjalanan harus temukan ujung aspal
saat gelisah menjadi sampah

perang jadikan harapan dan kehancuran
retak hati ketika harus memihak
harapan terbang tinggalkan diri
kehancuran menanti ragu

kembang malam sambut fajar
tengok hari dengan senyuman
di tepi angan hasrat ingin kupetik
kembang malam torehkan ragu

perjalanan temukan penantiannya

21.30
13jun 98

kepada seseorang

jumpa kita ditengah samudra
pada sebuah kapal "irCa"
suara kita dihempas gelombang
sukma kita diterbang camar
walau tak berjumpa mata

minggu 5798

seribu lima wajah

seribu wajah
di trotoar dan lampu merah
terbaca berbagai rasa

seribu wajah
di stasiun dan terminal
siratkan beragam luka

seribu wajah
di emper dan jalanan
ungkap bermacam derita

seribu wajah di pawai keramaian
curahkan suka

seribu wajah dalam lelap
diam...
terbang pada mimpi dan angan

senjautama 1 254

kopi dan roti bakar

lalu kita di tengah hujan
di tengah banyak kepala
sembari secangkir kopi dan roti bakar

arungi waktu
tenggelamkan matahari
terbayang tubuh wajah
mimpiku

duduk disini denganmu
nikmati sajian sang alam
secangkir kopi
dan roti bakar

kafe 23 4
15.55

sekarang tigapuluh dua

bendera setengah tiang mulai di tegakkan angin
roda tinggalkan jejak sejarah
kini teronggok terperosok di selokan
manusia-manusia kebingungan
beterbangan pungut remah-remah pembangunan
inikah yang kau sebut pembangunan?

orang beratus asyik menjarah toko-toko
wajah orang beribu letih kehilangan pekerjaan
berjuta lagi tinggal di bantaran kali

orang pintar berebut tulang kuasa
orang papa tercekik harga sembako
kaum berpunya makan malam di cafe
orang pinggiran tidur makan di pinggir jalan

inilah tigapuluh dua tahun
konglomerat perlahan sekarat
raja nanggalkan peci
rupiah teronggok tak bernyawa
minyak goreng tenggelamkan rakyat

inikah tigapuluh dua tahun??? ??

30798-11.15p

dua puluh satu

ketika jatuh tanggal dua puluh satu
yang berkuasa menjadi rakyat jelata
wakil penguasa mempunyai kuasa
punggawa raja kehilangan raga
para pengamat menjadi tambah semangat

gedung yang dipakai wakil rakyat rapat
diminta kembali oleh rakyat
penjagaan aparat diperketat
menjelang fajar dua puluh terbit

dua puluh satu kemerdekaan rakyat
gedung rakyat tempat pasar tontonan rakyat
para aparat menjadi foto model
abdi cilik ketumpahan rezeki
sebagian pejabat jadi penjahat
sebagian lagi menjadi pelawak
lainnya jadi rakyat kembali
gedung rakyat tiba-tiba merakyat

hidup rakyat!!!
pesta rakyat didukung rakyat dermawan
datang dengan berbagai dukungan
tunas bangsa merasa nyaman
menuntut perbaikan

sekali lagi hidup rakyat!!!
pesta rakyat milik rakyat
tapi kita belum tamat
tarus tuntut perbaikan
hingga usai zaman

sekali lagi hidup rakyat!!!
hidup rakyat!!!

21/20598
1/4 sudirman
18.30-15.10pm

benang kusut

marilah menghormat kepala
beri kita berpikir
marilah menghormat hati
jadikan bungker sembunyi
marilah menghormat mulut
luapan kemunafikan diri
marilah mrnginjak kepala
berpikir tidak berpikir tidak
marilah merobek hati
benteng terakhir jatuh
marilah menutup mulut
kata terakhir tak berucap
kepala hati dan mulut
sembunyi ketakutan keangkuhan
nutup borok berkarat

ya... Penguasa Alam
aku semakin berat berkarat

10.50-7698

Hasrat cinta

rasa itu bukan lagi milik kaummu
kaum yang lemah lembut, penuh rasa
yang tercipta tuk berdampingan dengan kami


rasa itu bukan milik sebagian alam
manusia; binatang; pepohonan; sekitar kita
pun punya rasa

rasa itu ada dimana saja
duduk; berbaring; diam; bicara
pantai; gunung; sampai kolong jembatan yang gelap
tak seorang pun terhindar

rasa itu bersemi kapan saja
malam; pagi; siang
tanpa kenal waktu
datang pergi sesukanya

bagai titanic yang lama terkubur
di dasar atlantik yang dingin
kala rasa itu mulai menjerat menyesakkan dada
aku paksa teriak sekeras-kerasnya
"aku masih cinta"


I never forget u, feb 98
Before v's day

dunia baru

awan yg memerah
langit yg tak lagi biru
bumi tak lagi hening
dunia baru lahir
bersama pekikan, teriakan, makian
membara terus membara

dunia lama habis tergusur
oleh semut yang membangun istana megahnya

kasihan istana yang telah megah dibangun
akhirnyapun rata dengan tanah
hanya karena tiupan segulung angin lalu

kursinya makin terjerat
dalam jala yang bukan untuknya
kini diapun memudar tersapu angin lalu

dunia baru lahir
sambil mengusung yang mati ke liang kubur
penuh pekikan, teriakan,makian
"dunia baru lahir"
teriak mereka bersama-sama


5398
11.50
menjelang mid night

mimpi kita

:mimpi yang hadir hanya untukmu

hujan tadi basahi
kemarau tak kunjung berakhir
ajak anganku pergi
pada suatu tempat ke suatu waktu
percik air diletih wajah
hembus pergi deraan duka

lalu kita bermimpi:

ada yang memaksa kita bangun
berlari diantara asap kota
membunuh waktu di ruang ac

duduk disini demikian nikmat
pandang biru langit
berteman sepi
mendekap sunyi
lalu kita pun bermimpi

5498
12.25 a.m

Tragedi bunga putih

ketika bunga ini kusentuh. hangat jarimu menyambut. saat kurenggut, durinya lelehkan darah dari tanganku. getir... perih...meradang. Kuingin jaga kembang ini dari kumbang, kataku padamu. Kau pegang kembang putih itu sambil menggeleng. kau tetap jaga kembang itu hingga ku pun tak mampu menyentuh dan rasakan lembut jarimu lagi.

10.??
sk accoustic music
11398

March 26, 2006

kedua (anyer)


kau tahu ?

laut itu menyimpan seribu gelombang
seperti kita bermain buih-buih
ditepian istana pasir
dan perahu yang mengisi hari-harinya

sementara kehidupan tetap melaju
bagai jam yang menyalami angka-angka
kalau saja datang
seperti juga pergi
meneguk umur-umur manusia

jika waktu tidak mengalir
jangan pergi !
sebab telah kututup sebagian pintu hatiku
selain itu hanya lewat
dan mengucapkan salam


01.25
16-6-99

March 25, 2006

hujan sore

hujan kali ini
basahi apa-apa yang diatas hati dan di bawahnya

api yang pernah tersimpan
dalam batu-batu
di hati manusia
padam sudah
hanya bara tertinggal asap mengepul dari ubun

hujan redakan
teriakan dari ujung jalan
makian dari ujung lainnya
tapi bara masih ada
lawan hujan tak seberapa
1998