by: Chairil Anwar (1949)
...hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
April 26, 2006
April 23, 2006
Kay
by Wenda Hari
Lord Navare...
Mimpi-mimpiku terbanting disini
Sekali lagi
maut berkisaran diwajah-wajah kalah
Kemiskinan, O..kegelapan
Anggur, bunga-bunga, perempuan, wahai
menjelajah keruang mabuk ini
Mengalirlah bersamaku disungai-sungai hitam ...
Berdekapan kita.. dan Mabuklah !
Jatinangor. 1995
di Gunung Manglayang
sejarahnya puisi ini:
tuh U-Camp (tau kan elo), kemping bareng goe terus pas masuk kesebuah
desa di Jatinangor, kita semua cengo ama perikehidupan tuh desa yang
serba sederhana..saking miskinnya......ada upacara kematian yang
anehnya disana gak ada yang sedih atau duka karena pemandangan seperti
ini udah jadi kejadian sehari-hari.....sehingga mereka beranggapan
jika mereka menuruti kesedihan mereka ...mereka akan jauh sangat
miskin dan hina...lalu ..bagaimana mereka akan hidup?.....nah bocah
kecil Kay yang ditinggal kedua orang yang dikasihinnya jadi inspirasi
goe ama U-Camp buat bikin ni puisi.
Lord Navare...
Mimpi-mimpiku terbanting disini
Sekali lagi
maut berkisaran diwajah-wajah kalah
Kemiskinan, O..kegelapan
Anggur, bunga-bunga, perempuan, wahai
menjelajah keruang mabuk ini
Mengalirlah bersamaku disungai-sungai hitam ...
Berdekapan kita.. dan Mabuklah !
Jatinangor. 1995
di Gunung Manglayang
sejarahnya puisi ini:
tuh U-Camp (tau kan elo), kemping bareng goe terus pas masuk kesebuah
desa di Jatinangor, kita semua cengo ama perikehidupan tuh desa yang
serba sederhana..saking miskinnya......ada upacara kematian yang
anehnya disana gak ada yang sedih atau duka karena pemandangan seperti
ini udah jadi kejadian sehari-hari.....sehingga mereka beranggapan
jika mereka menuruti kesedihan mereka ...mereka akan jauh sangat
miskin dan hina...lalu ..bagaimana mereka akan hidup?.....nah bocah
kecil Kay yang ditinggal kedua orang yang dikasihinnya jadi inspirasi
goe ama U-Camp buat bikin ni puisi.
April 14, 2006
April 06, 2006
angin musim gugur
angin barat daya meniup dedaunan perlahan
seperti ibu menepuk punggung anaknya
menjaganya dari hempasan ke atas tanah
membiarkannya tertidur sekian lama
sampai datang kabut dan awan putih
angin barat daya bertiup ke tenggara
bisakah ia menyampaikan pesan ini?
ada yang luka menanti
menggali makna menempa hati
sebentar lagi angin dingin tiba dari utara
sepantik api terasa begitu jauh
seperti ibu menepuk punggung anaknya
menjaganya dari hempasan ke atas tanah
membiarkannya tertidur sekian lama
sampai datang kabut dan awan putih
angin barat daya bertiup ke tenggara
bisakah ia menyampaikan pesan ini?
ada yang luka menanti
menggali makna menempa hati
sebentar lagi angin dingin tiba dari utara
sepantik api terasa begitu jauh
@gondelstraat31
April 04, 2006
Kerinduan
by: Setyo Budiantoro *)
pada malam ketika rembulan mengikat janji bintang
ijinkan kutanam mawarmu di taman mimpi
di lembah cinta yang dibingkai pelangi
esok ketika kau terjaga
ceritakan padaku tentang taman bunga kita
tentang dua hati yang lebur jadi satu
tentang matahari keabadian yang merangkak perlahan
tentang kerinduan yang terus menggelora
tentang cinta yang tanpa jeda
tentang sejuta kupu-kupu kerinduan
gelora cinta bagai ombak mencium pantai
tiada kenal lelah mereka berpagutan
tapi kasihku
kerinduan ini rasanya mencekik jiwa
aku lelah mencumbui perihnya kerinduan
ingin kutelan waktu
agar aku bisa segera membelai wajahmu
membiarkanmu bersandar di bahuku
berbagi kegelisahan dan keresahan
mengurai beban yang menggantung
merasai detak jantungmu
ingin kubisikkan pelan ke telingamu
puisi indah tentang kehidupan
kebahagiaan yang ingin kita rengkuh
tentang cita-cita dan harapan
tentang indahnya salju keabadian
tentang hangatnya mentari yang merekah
ah kasihku
betapa aku tak bisa berhenti mencintaimu
*) seorang sahabat yang sedang mencari cinta
April 01, 2006
senja berlayar
tiga
ketika perempuan disapa pelangi
kumbang dan bunga duduk menahan rindu
hanya ada suara lalu ditelan deru
ketika perempuan ditemani mendung
mungkin sebentar lagi hujan
sebab sekarang kita rindu langit yang biru
sama halnya belai tanganmu pada rambutku
dan ucap mesra yang menerbitkan damai
ketika perempuan berkawan matahari
bersama-sama kita mengeja sahabat
-© 30/4/00
kumbang dan bunga duduk menahan rindu
hanya ada suara lalu ditelan deru
ketika perempuan ditemani mendung
mungkin sebentar lagi hujan
sebab sekarang kita rindu langit yang biru
sama halnya belai tanganmu pada rambutku
dan ucap mesra yang menerbitkan damai
ketika perempuan berkawan matahari
bersama-sama kita mengeja sahabat
-© 30/4/00
Subscribe to:
Posts (Atom)