February 22, 2009
January 10, 2009
November 08, 2006
kutipan puisi bulan Juli
membaca tanda-tanda
(Taufik Ismail)
Kita saksikan Gunung memompa abu,
Abu membawa batu,
Batu membawa lindu,
Lindu membawa longsor,
Longsor membawa air,
Air membawa banjir,
Banjir membawa air, Air Mata
(Taufik Ismail)
Kita saksikan Gunung memompa abu,
Abu membawa batu,
Batu membawa lindu,
Lindu membawa longsor,
Longsor membawa air,
Air membawa banjir,
Banjir membawa air, Air Mata
July 10, 2006
kutipan puisi bulan Juni
Tuhan ku
wajah Mu membayang di kota terbakar
dan firman Mu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal
anak menangis kehilangan bapak
tanah sepi kehilangan lelakinya
bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati (WS Rendra,1995)
wajah Mu membayang di kota terbakar
dan firman Mu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal
anak menangis kehilangan bapak
tanah sepi kehilangan lelakinya
bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati (WS Rendra,1995)
July 08, 2006
sebab cinta
: sebab kita sengsara bila tak ada cinta
suatu pagi, aku terbangun karena ada ketukan memanggil,
"siapa?"
"cinta"
"mau apa"
"mau berkunjung, adalah tugas saya
mengunjungi setiap orang setiap pagi"
"tanpa kecuali?"
"iya"
semoga ia benar-benar jujur, kataku
"mengapa sepagi ini, lihatlah matahari masih tertidur?", aku belum benar-benar terjaga. siapa tahu cinta ini kiriman salah seorang musuhku.
"setiap pagi adalah karunia, supaya kau juga mendapatkannya. bukankah kemilau pagi matahari jarang menyapamu?"
"lalu kenapa kau baru hadir ketika suara kami habis memanggilmu? ingatlah ketika kami semua mencarimu, padahal jika kau tiba, tidak seperti ini keadaannya!"
"aku berusaha tak peduli, karena aku hanya kau pakai sebagai jimat sewaktu-waktu kau perlu. aku pula hanya onggokan tak berguna ketika kau nikmati dunia damaimu. karena akhirnya kau pun menyadari kenapa aku harus ada!"
aku,
bukan cinta di layar kaca,
bukan cinta sebatas kata,
bukan pula cinta harta apalagi kuasa.
bukan ...
7juni-01
suatu pagi, aku terbangun karena ada ketukan memanggil,
"siapa?"
"cinta"
"mau apa"
"mau berkunjung, adalah tugas saya
mengunjungi setiap orang setiap pagi"
"tanpa kecuali?"
"iya"
semoga ia benar-benar jujur, kataku
"mengapa sepagi ini, lihatlah matahari masih tertidur?", aku belum benar-benar terjaga. siapa tahu cinta ini kiriman salah seorang musuhku.
"setiap pagi adalah karunia, supaya kau juga mendapatkannya. bukankah kemilau pagi matahari jarang menyapamu?"
"lalu kenapa kau baru hadir ketika suara kami habis memanggilmu? ingatlah ketika kami semua mencarimu, padahal jika kau tiba, tidak seperti ini keadaannya!"
"aku berusaha tak peduli, karena aku hanya kau pakai sebagai jimat sewaktu-waktu kau perlu. aku pula hanya onggokan tak berguna ketika kau nikmati dunia damaimu. karena akhirnya kau pun menyadari kenapa aku harus ada!"
aku,
bukan cinta di layar kaca,
bukan cinta sebatas kata,
bukan pula cinta harta apalagi kuasa.
bukan ...
7juni-01
boneka teddy
seekor boneka teddy bear sendirian
teronggok dikelilingi kepulan
asap yang menyesakkan mata dan dada
dan air mata anak kecil
yang baru saja membelainya tadi pagi
lalu seekor boneka teddy bear sendirian
wajahnya merah
tubuhnya menghitam
dan kalungnya jatuh dikakinya,
abu
seekor boneka teddy bear
tanpa harus mengerti
peperangan dan pertumpahan darah
kini menikmati sunyi
tanpa tawa kanak
atau tangis duka
sebab semua sudah jadi luka
dp, 28201
teronggok dikelilingi kepulan
asap yang menyesakkan mata dan dada
dan air mata anak kecil
yang baru saja membelainya tadi pagi
lalu seekor boneka teddy bear sendirian
wajahnya merah
tubuhnya menghitam
dan kalungnya jatuh dikakinya,
abu
seekor boneka teddy bear
tanpa harus mengerti
peperangan dan pertumpahan darah
kini menikmati sunyi
tanpa tawa kanak
atau tangis duka
sebab semua sudah jadi luka
dp, 28201
June 24, 2006
Temaram senjakala
by: Setyo Budiantoro
temaram senjakala
muramnya peradaban
dikoyak kebencian
dirobek perang
api, darah dan air mata
jerit tangis percuma
kedengkian berkobar
amis darah tlah dilaburkan
kebiadaban atas berhala identitas
kekejaman akibat kepentingan
manusiakah itu?
setan menggelinjang kenikmatan
iblis mereguk orgasme
laknat! laknat!! laknat!!!
oh dimanakah Tuhan?
aduh, apa perlunya kau tanyakan?
21 april’03
temaram senjakala
muramnya peradaban
dikoyak kebencian
dirobek perang
api, darah dan air mata
jerit tangis percuma
kedengkian berkobar
amis darah tlah dilaburkan
kebiadaban atas berhala identitas
kekejaman akibat kepentingan
manusiakah itu?
setan menggelinjang kenikmatan
iblis mereguk orgasme
laknat! laknat!! laknat!!!
oh dimanakah Tuhan?
aduh, apa perlunya kau tanyakan?
21 april’03
Subscribe to:
Posts (Atom)